Ritual “Temanten Kucing” yang digelar warga Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tak bisa dilepaskan dari tradisi nenek moyang mereka. Tradisi itu merupakan bagian dari upaya warga untuk memohon turunnya hujan manakala terjadi musim kemarau panjang. Sayangnya, perhelatan ritual “Temanten Kucing” kini tak sesakral ritual serupa yang dilangsungkan pada tahun-tahun sebelumnya. Perhelatan ritual “Temanten Kucing” saat ini cenderung semakin instan. Banyak tradisi-tradisi unik yang merupakan bagian dari prosesi “Temanten Kucing” yang kini justru dihilangkan. Tiga tahun lalu, suasana sakral masih mewarnai prosesi “Temanten Kucing”. Saat itu, prosesi ritual ini masih menampilkan sejumlah keunikan. Misalnya, ketika pasangan manten kucing dipertemukan menjadi pengantin di pelaminan, beberapa wanita tua ikut tampil melantunkan tembang dolanan khas Jawa.
Pengikut
Arsip Blog
-
2014
(31)
- Desember (1)
-
November
(19)
- Menjadikan alun-alun Tulungagung sebagai taman kre...
- Angkringan, dari Jogja ke Tulungagung
- Beberapa Produk Kerajinan Marmer
- Kerajinan Lantai Marmer warna Hitam (Andesit)
- Sejarah Kerajinan Marmer
- Kerajinan Batik Majan
- Kesenian Reog Tulungagung
- Jamasan Tombak Kyai Upas
- Tayub (Lelangen Beksa)
- Pendaki Gunung Tulungagung [ PGT ]
- Sate Kambing Pak Nyoto
- Jalan jalan di Alun Alun Tulungagung
- Upacara Adat Temanten Kucing
- Jepun Resto Tulungagung
- Warung AG-One Tulungagung
- Pantai Sine Tulungagung
- Wisata Monyet di Ngujang
- Goa Selomangleng
- Pantai Sanggar, Salah Satu Pantai di Tulungagung
- Oktober (6)
- September (2)
- Juni (3)
Diberdayakan oleh Blogger.
Artikel bagus gan,tolong klik disini
BalasHapus